Jumat, 15 Agustus 2014

Salam Perpisahan Putih-Merah,Biru,Abu-Abu.



           Disetiap semua pertemuan pasti akan selalu ada perpisahan.Begitu juga dengan sekolah,akan ada perpisahan didalam sebuah kelulusan.Perpisahan yang akan dilewati dengan kebahagian atau bahkan tangisan.Dan akan menjadi sebuah ingatan yang begitu spesial untuk bisa kembali diingat dikemudian harinya.Dan bahkan pula,mungkin akan begitu indah untuk bisa nantinya diceritakan kembali ke semua orang.
            Dan semua itu terjadi pula ke gue,dalam kisah sekolah gue (Gue juga sekolah lo,jangan salah| walau kepaksa).Dalam 13tahun masa gue di sekolah (Dihitung dari TK,jadi 13 tahun|bukan karena gue gak naik kelas|GUE PINTER),gue mengalami 4x perpisahan sekolah.Yaitu; TK,SD,SMP dan SMA.Dan semua masih gue ingat dalam otak kecil gue.


·         Perpisahan di TK (Putih)

Perpisahan gue di TK*mencoba mengingat*,merupakan perpisahan yang sepertinya biasa-biasa aja buat gue waktu itu.Iya biasa aja,karena waktu itu gue masih kecil,masih bego,dan gak tau akan berpisah dengan teman-teman.Tapi,2hari kemudian gue nangis juga kok,karena sudah tau gak akan bertemu lagi dengan teman-teman sehidup seingus gue.
Di acara perpisahannya sendiri,gue disitu ditunjuk sebagai pembawa acara.Keren? Nggak! Goblok iya.Iya goblok,masa anak TK disuruh jadi pembawa acara?Gue lagi yang ditunjuk,goblok banget.Dan,kebetulan mungkin guru yang nunjuk gue jadi pembawa acara waktu itu, lagi mabok Bodrex 26tablet.Mungkin?
Namun acara dihari itu lancar-lancar saja,gak ancur-ancur banget.Cuma ngabisin waktu setengah tahun aja sampai acara itu selesai.Beneran.Gimana gak? Lah gue bacain susunan acaranya sambil ‘ngeja’.Baca kalimat “Selamat datang kepada para tamu undangan” gue habisin waktu 2minggu.Gokil kan?Bego kan?Hmm..
Penunjukan gue sebagai pembawa acara waktu itu juga sebenarnya dengan secara tidak sengaja.Semua diawali dari wali kelas gue waktu itu yang sedang bingung,risih dan agak gatal-gatal.Dia bingung memikirkan kenapa bisa mempunyai anak murid secakep gue *ehh #salahfokus #ngarep.Dia bingung tentang bagaimana acara perpisahan TK gue waktu itu bisa meriah dan acara apa saja yang bisa diselenggarakan.Dan entah darimana dia mendapatkan sebuah ide aneh,yang mencetuskan bahwa kami sekelas akan menari daerah bersama di acara perpisahan nanti.Mendengar ide itu,gue sebagai murid yang terkenal nakal dan berjiwa laki-laki perkasa,bila disuruh menari,aduh….. sangat mendukung.Kebetulan waktu itu gue lagi suka-sukanya nari,gue lagi demam goyang Inul daratista (Hina banget emang).
Setelah wali kelas gue selesai menetapkan tarian macam apa yang akan dibawakan,kami pun mulai belajar menari #Uyee.Dan dihari pembelajaran,gue adalah murid yang paling bersemangat dihari itu.Tariannya juga gue suka,gerakin tangan,terus maju-mundur,serong kanan-kiri terus nari ditengah lingkaran hola-hop.Gue merasa keren dan bahagia selamat sentausa.Tapi guru yang melihat gue waktu itu,berpendapat lain.Dia sempet mau kesurupan gitu ngeliat gue nari waktu itu.Dan alhasil.Dihari ke-2 gue diberhentikan dari kelompok acara tari-menari.Mungkin waktu itu,bagi pihak-pihak guru itu kepurusan yang terbaik.Mungkin mereka tidak mau melihat kejadian yang tidak diinginkan bila gue meneruskan tari-menari gue itu,Entah itu bisa terjadi gempa bumi,banjir,longsor atau bangkitnya mayat-mayat dari alam kubur.Dan keputusan itu sudah bulat; gue diberhentikan.
Dan seketika itu,gue mendadak menjadi manusia pendiam sejagat raya alam sentausa ini.Namun,guru gue tidak mau tinggal diam melihat anak muridnya paling cakep sejagat raya alam sentausa ini terus-terus bermuram durja.Dan saat itulah gue ditawarkan sebagai pembawa acara perpisahan TK waktu itu.Karena diiming-imingi kalalu pembawa acara itu sama dengan pemimpin acara, alahasil gue menerimanya.Karena waktu itu gue lagi seneng-senengnya ngeliat pemimpin upacara bendera di SD seberang TK gue(alasan yang agak aneh emang|maklum,gue bodoh).
Dan pada hari acara perpisahan TK gue waktu itulah,gue memipin acara sebagai pembawa acara.Dengan menggunakan pakaian rapi,bercelena panjang berwarna merah,berbaju kemeja putih dengan dasi kupu-kupu merah yang mencekik leher.Keren?Nggak! Kaya topeng monyet iya.Gara-gara ibu gue ngasih pupur ke muka ketebelan.
Tapi,setidaknya di acara itu gue merasa hebat sebagai pembawa acara.Siapa tahu di suatu hari nanti gue bisa jadi pembawa acara hebat dan bisa menandingi Chriss John.Eh,Chriss John itu pembawa acara bukan sih? Bodo amat!

·         Perpisahan di SD (Putih-Merah)

Perpisahan gue di SD,sepertinya perpisahan paling sederhana yang gue lalui,tapi tetep bisa menguras air mata bila diingat kembali.Perpisahan sederhana anak-anak kelas 6SD yang dihabiskan bersama teman-teman dan guru-guru yang sudah saling bersama selama 6tahun.
Di acara perpisahan ini sendiri,gue dan teman-teman sekelas lainnya,bernyanyi bersama,menyenandungkan lagu ‘Hymne guru’ dan beberapa lagu lainnya(gue lupa).Disitu sendiri,gue dipinta untuk mengambil sebagai suara dua.Suara dua,orang yang bernyanyi…(cari lanjutannya di google).Pokoknya intinya disitu gue nyanyi paling sedikit.Iya memang gak salah itu terjadi.Di zaman SD dulu suara gue dulu memang terdengar mengerikan,seperti suara segerombolan ibu-ibu berumur 40tahun yang lagi gosip teriak-teriak di sebuah acara arisan keluarga.
Setelah acara nyanyi-nyanyian selesai,gue dan teman-teman saling berbaris untuk akhirnya berpamitan kepada guru-guru dan berterimakasih atas 6tahun yang sudah dilalui.Dan disinilah semua murid masing-masing mengeluarkan air dari matanya sebanyak 2ember.Gue juga bingung menyebutkan apa itu,entah menangis atau mencret air mata,entahlah.Gue sendiri gak secengeng anak-anak ingusan itu,gue hanya meneteskan air mata.Itupun sedikit,hanya sebanyak air di sungai amazon (Itu banyak ye?).Ya,begitulah perpisahan waktu itu,dihabiskan dengan tangisan dan pelukan.Tangis dan peluk untuk mu sayang.I love you(d).. #mabokbodrex

·            Perpisahan di SMP (Putih-Biru)

Perpisahan gue di SMP,mungkin bisa dibilang perpisahan yang seru yang pernah gue alami.Karena,mungkin di perpisahan ini lah gue mengalami kejadian yang begitu mantap aneh bin kampret ajaib.Yang terkadang bila diingat kembali bisa membuat ketawa sendiri kaya kambing lagi pipis berdiri (APA COBA).
Di acara perpisahannya ini sendiri,gue dan murid cowo lainnya memakai kemeja putih dengan celana hitam,tidak lupa pula dengan dasinya.Sedangkan,cewenya (seinget gue) memakai kebaya,lengkap dengan sanggul segede-gede gas elpiji 3kg.Diacara ini kami dipaksakan untuk berpakaian rapi,sopan,bersih,suci,damai,sejahtera,sehat sentausa.Namun bila dilihat dengan seksama menggunakan mata hati dan mata kaki,sepertinya kami jauh dari kata:rapi dan sopan.Kami (Terutama gue)lebih terlihat seperti anak-anak cabe-cabean kehilangan jati diri dan arah hidup.Udah kaya topeng monyet pake kostum badut,terus maskeran pake’ pupur basah. Noh pikirin gimana anehnya..
Terlepas dari cara berpakaian di acara itu,gue sendiri dipercayai pula untuk mengisi acara diwaktu itu,bersama beberapa teman-teman gue.Gue diprcayai untuk mengisi acara tersebut dengan salah satu bakat gue di SMP dulu : ‘dance’.Yoi mamen,gue di SMP dulu sempet gitu ngikut-ngikut latihan ‘dance’ sekitar 2tahun lebih lah.Ya ceritanya gue waktu itu biar keliatan kece gitu.Tapi dengan tampang gue dengan begitu adanya ditambah gerakan ‘dance’,kayanya malah lebih keliatan kaya topeng monyet kena asmha lagi kesurupan sih.Hah sudahlah…
              Namun dihari itu,gue berterimakasih sangat kepada Tuhan.Karena tampilan gue,cukup sukses dan cukup menarik perhatian,sehingga mengahasilkan tepuk tangan dan sorak sorai yang cukup membanggakan hati.Sangat bangga,karena gerakan-gerakan aduhay gue bisa cukup disukai dan mendapatkan tepuk tangan dan sorak sorai,yang biasanya gue dapet hinaan,cacian dan lemparan botol kaleng susu sih.Dan gue sempat berniat untuk salto keliling sekolah 50x untuk merayakan kebanggan gue,tapi gue urungkan niat itu,karena gue gak mau berakhir menjadi pemuda yang encok seumur hidup dan dijauhi gadis-gadis perawan.Aku ra popo.. *emotcantik*..ehh salah..*emotganteng*
              Namun.. sepertinya Tuhan berkehendak lain atas kebanggaan gue yang agak berlebihan itu.Setelah selesai penampilan,gue kembali ke tempat duduk gue dengan tenang bahagia campur bangga.Hingga sebuah teriakan halus berbunyi dari kejauhan yang merubah segalanya.
“Ih ferdi,keliatan warna merah ih.Woww..” suara teriakan halus yang entah darimana.
“Hahh? Apaan merah?” gue celingukan bingung.
Sampai suara lain yang lantang terdengar “Celana ferdi robek tuh aaaa.. Kolornya keliatan warna merah aaaa…”
 “Hah?” Gue masih bingung kaya orang goblok.
Sampai akhirnya gue memeriksa celana gue.Dan.…?? Bener! CELANA GUE ROBEK !! Besar banget lagi -_-
              Sesaat itu pula gue malu segede gunung bromo.Sampai gue mau bunuh diri dengan menghantamkan kepala gue ke kursi plastik di depan gue (emang bisa mati?).’Argghh!’
              Pada detik itu pula,gue bergegas berlari menjauh terbirit-birit dengan kaki menjepit(biar gak keliatan robeknya).Gue berlari sejauh mungkin sambil berkata dalam hati dengan air mata menetes, ‘Ambil aku TUHAN! Hamba mu ini HINA!’.
              Namun,,ditengah perlarian gue yang hina itu,gue melihat seorang anak laki-laki dengan sebuah secercah cahaya di wajah dan celananya.’Ini dia’.Dialah ‘Romi’si adik kelas lugu yang menjabat panitia perpisahan saat itu.Dan kebetulan pula dia anak buah gue paling nurut di OSIS dulu.Disaat itulah pikiran jenius(baca:jahat) gue muncul.
              Disitu gue mendekati perlahan si Romi berperawakan tambun itu.Gue berjalan perlahan dengan kaki yang tetap terjaga untuk menjepit.Gue mulai menyapa dan berbicara halus kepadanya.”Hai Rom,lagi ngapain? Repot gak?”.
Romi agak terkaget “Eh kak ferdi, gak ngapa-ngapain sih kak.Kenapa emang kak?”
“Wah kebetulan, ikut gue sebentuar yuk.” Gue mulai merencanakan niat jenius(jahat) gue.
“Eh? Kemana kak? Ngapain?” Terlihat jelas Romi kebingungan.
“Ahh.. Udahlah ikut aja. Ayo!” Gue tetap mencoba memaksa Romi sambil menarik tangannya.
“Ehhh kak..” Romi menggerang mencoba untuk menolak.(eh,gak tau juga ya itu Romi lagi menggerang mencoba menolak atau lagi merangsang gara-gara tangannya gue gandeng).
“UDAH! Ayo!” Gue tetep menarik tangan penuh lemak milik Romi.
              Dengan tangan yang terus menarik tanganRomi(baca:gandengan),gue membawa Romi ke suatu ruangan yang sepi.Mungkin orang yang yang tak tahu apa-apa melihat kami berdua saat itu,akan berpikiran ‘Itu pasti dua homo lagi cari tempat buat saling menodai satu sama lain’ (GILA!).
              Sesampai di dalam ruangan tersebut, gue dan Romi saling berdiri berhadapan,kami saling berpandangan satu sama lain,lalu terdengar dari kejauhan lagu‘My heart’(Irwansyah feat. Acha),dan disitulah akhirnya gue dan Romi.. berciuman.Tamat! (Adegan berbahaya jangan ditiru di rumah tanpa bimbingan ahlinya) Gak! Bukan begitu ceritanya,ini gue lagi goblok(maklum puasa).
Kejadian sebenarnya:
              Sesampai di dalam ruangan tersebut, gue dan Romi saling berdiri berhadapan,kami saling berpandangan satu sama lain,lalu gue menyentuh pundak Romi (gak,gue gak bakalan nyium Romi). Lalu gue berkata pelan ke arah Romi, “Rom,lo tau gak?”
Romi menggeleng “Gak kak,kan belum diberitau”.
“Ehh Rom..” Gue memegang erat pundak Romi.
“Iya kak?” Romi menjawab.
“Lo tau gak?”
“Apa kak? APA?” Romi penasaran.
“Errhh.. CELANA GUE ROBEK ROM, ROBEK!” Gue berteriak ke arah Romi sambil memperlihatkan robekan celana gue diantara selangkangan itu.
              Melihat kenestapaan yang terjadi pada celana gue itu,Romi pun terkejut dan tersentak (Entah terkejut atau dia merangsang ngeliat selangkangan gue,gak tau lah).”Lah terus gimana kaka ikut acara perpisahan,celana kaka robek gitu?” Romi tampak perhatian kepada gue. *ciumRomi*
Gue kembali memegang pundak Romi kembali “Nah,justru itu gue bawa lo kesini”.
“Hah? Maksudnya?” Romi bingung setengah bego.
“Aduh Romi Romi, GUE MAU MINJAM CELANA LO!” Gue mengungkapkan semuanya.
“Heh?Minjem?Celana aku?” Romi tampak gelisah “Lah terus aku pake apa kak?”
“Ah udahlah, sekarang lepasin celana lo! Entar lo pake celana gue yang robek ini,toh lo gak kemana-mana kan” Gue mencoba memaksa Romi.
“Tapi kak….” Romi nampak kurang ikhlas akan omongan gue itu.
Gue melotot kearah Romi “Udah cepet Rom! Kalau lo gak minjemin gue celana,lo bakalan gue keluarin dari OSIS.Lo tau kan gue punya pangkat paling tinggi di OSIS. Lo mau keluar dari OSIS? Dan menjadi murid pecundang kembali tak punya teman? MAU ROM?”
“Errghh.. enggak kak enggak! JANGAN! Aku gak mau” Romi tampak sangat ketakutan.
“Nah ya udah, lepasin celana lo!SEKARANG” Gue memaksa Romi kembali.
Karena Romi tak mau kehidupannya di sekolah kedepan hancur,Romi pun melepaskan celananya,dan menyerahkannya kepada gue. “Nih kak,jangan lama ya kak”
“Iye iye, tenang aja lah” Gue mencoba menengkan kepanikan Romi.
              Lalu gue mengambil celananya dari tangan Romi,dan memakainya.Ternyata setelah gue pakai celana itu ada kejanggalan dari celana tersebut.Karena perbedaan postur tubuh gue dan Romi yang sangat berbeda jauh,badan gue yang sangat lebih tinggi dari pada Romi,sehingga membuat celana itu sangat kentat di kaki dan hanya menutupi ¾ kaki gue saja.Dengan demikian gue terlihat nampaknya homo dengan celana kentatnya.Namun apa boleh buat,daripada memakai celana gue yang robek,gue lebih memilih terlihat layaknya homo dihari itu.
              Dan akhirnya,setelah gue mendapatkan celana(kentat) yang layak,gue kembali barisan bersama teman-teman gue untuk mengikuti acara perpisahan kembali.Dan dihari itu, selain susahnya gue berjalan karena kentat celana,semua berjalan lancar dan tentram dengan selayaknya.
              Bagaimana dengan Romi?..
              Romi berakhir kehausan dan kelaparan dengan celana robek di dalam ruangan sepi sendirian menunggu gue selama acara perisahan berlangsung(sekitar 2jam).Memanglah kasihan anak muda berbadan tambun dan bodoh imut itu. Maaf ya Romi *ciumkeningRomi*.

·            Perpisahan di SMA (Putih-Abu-abu)


             Perpisahan gue di SMA bisa dibilang perpisahan yang sangat berkesan buat gue.Karena disinilah gue tau apa itu perpisahan yang sebenarnya.Dan disini pula gue tau,gue akan berpisah dengan teman-teman yang selama ini selalu ada bersama gue.Dan semua itu membuat perpisahan ini lah yang akan sangat berkesan buat gue.Dan disaat itu,gue mau perpisahan ini menjadi hal yang indah gue lalui.
              Sehari sebelum perpisahan di sekolah dimulai,gue mulai menyiapkan semua yang diperlukan untuk keesokan harinya.Karena diacara perpisahannya nanti gue diharuskan untuk menggunakan balutan jas lengkap,maka yang gue lakukan pertama dihari itu adalah mencari jas untuk gue.Dan dimanakah gue bisa mendapatkannya?
              Dan semua jawaban itu ada pada teman gue,yaitu Adam.Adam adalah salah satu temen baik gue(gak baik-baik amat sih sebenernya),yang berbadan cukup tinggi dan berpenampilan sedikit mirip Homo.Dan manusia inilah yang membantu gue untuk bisa mendapatkan jas dan mau-maunya seharian penuh nemenin gue kemana-mana membeli semua perlengkapan yang dibutuhkan.Ya walaupun gue harus rela nraktir dia makan nasi goreng.Teman yang kampret!
              Sebelum itu,gue sms siAdam untuk menemani gue mencari jas tersebut..
Gue:      Dam,dimana? Sibuk?(awas aja kalo sibuk!)
Adam:   Di rumah. Gak,Kenapa?
Gue:     
Temenin gue nyari jas nyok.Gue perlu..
Adam:  
Jas? Buat apaan? Lo mau kawin? Astagaa,sama siapa?
     Bukannya selama ini lo JOMBLO? JOMBLO SEKARAT? Aaaa…

Gue:     
Bukan BEGO! Minta digiling jadi onde-onde lo hah?
Adam:  
Ahh.. Apa jangan-jangan? Lo hamilin si Susan? Anak bibi
     nasi goreng? Astagfirullah. NYEBUT FER!

Gue:     
GILA! GAK JADI DAH.
Adam:  
Ciee marah.. Iye iye,ayo dah ayo.Buat apa toh jas?(serius)
Gue:      Monyet lo! Buat perpisahan sekolah gue.
Adam:  
Oh alah.Ngobrol dari tadi lah. Kalo gitu,gini aja, Gue
     punya keluarga yang nyewain jas gitu.Nah kita kesitu aja
     dan kali aja bisa dapet diskon. Oke ganteng?

Gue:     
Nah mantep! Ayo dah..
Adam:  
Eh tapi fer, gue kayanya gak bisa dah ini..
Gue:     
Halah. Iye,Ntar gue traktir makan nasi goreng.
Adam:  
Oke ferdinan taedini. Ayo dah! Saya siap kapanpun ;;)
Gue:     
MONYET!
              
            5menit setelah perbincangan aneh yang tidak ada manfaat tersebut,gue dan Adam pun berangkat menuju ke tempat keluarga Adam itu.Tapi kami tidak hanya berdua saja,Adam ikut menyertakan Ibuya pula untuk ikut bersama kami.
“Ngapain sih lo pake acara bawa ibu lo segala?” Gue agak protes kepada Adam atas keikutsertaan ibunya tersebut.
“Udah diem aja!Mau dapet diskon gak lo? Serahin sama emak gue.” Adam mencoba untuk bisa membuat gue percaya kepadanya.
“Heh.. Iya dah.” Gue pun ikhlas.
              Dan dengan percaya diri serta dukungan tampang yang cabul,gue,Adam dan Ibunya menemui keluarganya tersebut untuk perbincangan lebih lanjut.Setelah perbincangan yang cukup lama yang tak ada ujungnya,akhirnya kami dibawa ke sebuah butik yang berisi banyak jas,kebaya serta perlengkapan pernikahan.Perlengkapan pernikahan? Gue sempat curiga dengan ibunya Adam,jangan-jangan dia berniat untuk menihkann gue dengan Adam,anak kesayangan bertampang homo itu.Tidak!
Gue pun menanyakan keresahan gue ke Adam dengan berbisik kepadanya “Eh,dam.Kok ke tempat perlengkapan pernikahan gini? Emak lo gak ada niat buat nikahin kita berdua kan?”
Adam melotot.“Najis lo! Iya emang disini bego kalo mau nyewa jas-jas gitu.”
“Ohh kirain.. Baguslah” Gue mengamini.
“Lagian kalo gue kawin ama lo. Gimana ntar pacar lo? Si Joko?” Adam berbisik ngaco.
Gak terima gue jinjit kuping Adam,sambil berbisik keras kepadanya, “Kurang ajar! Gue udah putus ama Joko.Pacar gue sekarang,Bambang..”
“….”

Melihat dua orang laki-laki saling berbisik asik satu sama lain,Ibunya Adam merasa tak nyaman.“Woy ayo,cepet pilih jas-nya!Malah main bisik-bisikan.Ayo cepet pilih!”
              Merasa tertegur,gue pun mulai beranjak memilih jas yang gue inginkan untuk dipakai di perpisahan nanti.Tentu dengan bantuan Adam.Karena Adam termasuk orang yang tau tentang ‘fashion’,maklumlah dia kan homo.
              Setelah kurang lebih 15menit berkutat kesana-kemari mencari-cari jas yang tepat,akhirnya pilihan gue jatuh kepada jas yang menurut gue keren dan memang satu-satunya jas yang nge-pas sama badan gue,yang lainnya kekecilan.Emang susah punya badan segede candi prambanan.
              Setelah selasai pada tahap pemilihan,kemudian masuk ke tahap pembayaran.Dan semua itu,gue serahkan orang yang paling berpengalaman dalam menawar: Ibunya Adam.Dan bener aja,setelah si Ibunya Adam berkompromi dengan si pemilik butik,dan…. Bener! Gue dapet setengah harga dari harga sebenarnya.Ibunya adam emang super! SuperPenawar..
              Untuk rasa terimakasih gue ke ibunya Adam,gue sempat berniat disaat itu, gue deketin Ibunya Adam,gue mendekat ke kuping sebelah kirinya,dan berbisik secara lembut “Thank you! I love you. Will you marry me!” Tapi,karena gue takut siAdam mendengar dan dia mukul kepala gue pake konde,, gue urungkan niat gue itu.
              Setelah selesai masalah soal jas.Gue dengan ditemani Adam pula mulai mencari Kemeja,sepatu,celana,kancut,BH dan perlengkapan lainnya yang pas untuk gue pakai nanti.Dan pada malam harinya gue dan Adam pun mulai berburu mangsa.Kami layaknya Rama(gue) dan Hanuman(Adam) yang siap berburu Rahwana(Kemeja,sepatu,celana,kancut,BH dan perlengkapan lainnya).
              Dan setelah menghabiskan malam hari itu dengan berburu.Gue akhirnya mendapatkan buruan gue,yaitu Kemeja berwarna coklat,sepatu berwarna coklat,celana bahan berwarna hitam dan ditambah jas sewaan setengah harga berwarna hitam.Dan gue siap untuk perpisahan di keesokan harinya.Dan gue sudah memasang alarm di HP gue untuk berjaga-jaga agar gue gak kebangun kesiangan.

              Keesokan harinya gue dibangunkan dengan suara berisik dari alarm HP gue.Dan dengan setengah nyawa gue mencoba bangun,tapi emang gue ini manusia setengah kebo.Apa mau dikata,gue memilih tidur lagi dan akan bangun setengah jam lagi,karena waktu masih banyak gue rasa waktu itu.
              Tapi nampaknya nafsu tidur gue pagi itu tak terbendung,hingga gue terbangun 2jam lebih terlambat dari yang gue inginkan.Dan jadilah pagi itu,gue resmi Telat!.Karena dapat ancaman dihari sebelumnya disekolah yang berbunyi ‘Barang siapa yang datang telat dihari perpisahan,dia tidak dapat mengikuti perpisahan dan harus menunggu di luar sekolah sampai perpisahan selesai’.Karena gue gak mau usaha perburuan gue yang kemarin malam jadi sia-sia,gue pun ngebut mempersiapkan semua dan segera berangkat ke sekolah.Dan dihari itu gue resmi TIDAK MANDI.Tapi untuk mengatasinya,gue menyemprotkan parfum gue sebanyak mungkin keseluruh badan.Tapi tetep aja gue TIDAK MANDI,tapi setidaknya hanya gue saja yang tau kalau gue hari itu TIDAK MANDI. *ketawajahat*
              Dijalan menuju ke sekolah,gue ngebut sebrutal mungkin mengendarai motor gue.Dan hampir aja nabrak ibu-ibu sama anak-anaknya di jalan(serius).Tapi,tuhan memberkati gue hari itu,hingga gue selamat sentausa sampai tujuan.
              Sesampai di sekolah,gue lega karena ternyata pagar sekolah belum ditutup dan gue masih bisa masuk dengan legawa.Gue riang gembira,senyum sumringah.
              Dan setelah gue sadari,ternyata sekolah memang masih sepi.Tapi,seharusnya menurut ancama dari sekolah kemarin,gue sudah sangat terlambat.Dan baru gue sadari,gue kena tipu oleh ancaman kampret sialan itu.Tau gitu kan, gue mandi dulu.Kampret.
              Setelah gue menunggu selama 1jam di dalam kelas bersama teman-teman,akhirnya acara perpisahan pun dimulai.Dan semua berjalan lancar dengan seksama.Dan hari itu,di perpisahan itu gue dan teman-teman habiskan dengan berfoto bersama.Untuk mengenang semua.Dan hari itu pula,tiada satupun yang tau gue hari itu TIDAK MANDI. Hahahahahahaa…..



Dan inilah sedikit gambaran perpisahan gue waktu itu: 


Ini penampakan gue hari itu yang tak diketahui orang,kalo gue TIDAK MANDI. Tapi tetep gantengkan?(Effect kamera).  
Ini penampakan teman-teman sekelas gue yang amat semangat hari itu,liat aja mukanya semua, MUKA JOROK! (Disini laki-laki semua, para cewe-cewenya belum dateng waktu itu).    
Nah ini dia nih cewe-cewenya,(Iya 6 doang.Itu pun ada yang setengah laki-laki.Hihhh)
Kalo yang ini, beberapa foto gue bareng adik-adik kelas gue.(Ini adik-adik kelas bukan sembarangan manusia biasa,mereka terduga manusia setengah lalat ijo,karena kesukaan mereka usil dan suka mengganggu.Tapi walupun gitu terkadang bikin kangen *muntah*).
Yang ini, waktu gue sebgai wakil kelas memberi kenang-kenangan untuk sekolah.Isinya waktu itu kalo gak salah, Harimau sumatera, kalo gak salah.. (Itu yang bapak-bapak itu, itu guru ya buka Doraemon habis lahiran.Jangan salah sangka!) 
Nah, sedangkan ini, pilihan gue habis lulus sekolah ini.Menurut kalian mana yang harus gue pilih?

1 komentar:

Agung Aritanto mengatakan...

mantap mantap nah ading kelasnya

kawa kah sebiji hahahaha

Posting Komentar

 
;