Jumat, 09 Mei 2014

Cinta Tidak Sepenuhnya Buta.


   Cinta itu buta,atau bisa dibilang cinta dapat menerima dengan apa adanya bukan dari ada apanya.Hmm..?Begitulah banyak perkataan dari orang-orang tentang cinta.Tapi menurut gue,semua itu cuma “omong kosong”.Iya,omong kosong!Kenapa?Mari pikirkan bersama..
  Pertama,bisa diambil contoh dari: Dimana ketika seorang wanita cantik berpacaran dengan seorang pria,ya bisa dibilang berwajah komodo(kasarnya:jelek),misalnya.Pasti,dengan keadaan seperti itu,banyak orang yang akan berpikir bahwa “cinta itu memang buta”,karena si wanita cantik tersebut mau menerima keadaan pria tersebut dengan apa adanya.Apa iya? Menurut gue,tidak! Kenapa? Iya,mungkin saja si wanita memang bisa menerima keadaan si pria,tapi pasti si wanita juga akan menilai kelebihan yang juga ada dari pria tersebut.Misalnya,dari hartanya? Dari kebaikannya? Atau bisa,hanya sebagai permainannya? Mungkin? Semua mungkin bisa saja terjadi.Iya,pasti saja kan si wanita tidak akan langsung mau menerima si pria dengan begitu saja.Pasti si wanita akan mempertimbangkannya,sehingga dia mau menerima pria itu.Iya,mungkin dengan pilihan-pilihan seperti tadi,mungkin pria itu punya harta yang banyak sehingga wanita itu mau,dan tidak mempermasalahkan kekurangannya tadi.Atau  bisa juga,si pria itu memang baik dan perhatian,sehingga wanita itu merasa nyaman dengan pria itu dan mau menerimanya,dan tidak mempermasalahkan kekurangannya tadi.Atau,versi sadisnya,si pria diterima hanya karena untuk permainan wanita itu saja.Nah,dengan demikian apa semua itu bisa disebut dengan “Cinta itu buta”?.Atau mungkin dengan seperti itu bisa dibilang cinta bisa menerima dengan apa adanya,bila ada yang lain menutupinya.Dengan seperti itu mungkin bisa disebut “Cinta mungkin saja bisa buta,tapi setidaknya cinta masih bisa meraba”.Bisa dibilang demikian..

           
 Dari penjabaran gue tadi,itu hanya dari sebagian contoh kecil yang bisa diambil.Dan mugkin saja ada lebih banyak lagi contoh yang bisa diambil.Misalnya,Orang kaya yang mau dengan orang miskin? Orang sehat yang mau dengan (maaf) orang sakit? Dan mungkin masih banyak lagi.Dan juga mungkin,bila dipikirkan dengan baik-baik semua alasannya bisa kurang lebih sama dengan yang gue jabarkan tadi.
            Nah,dan bila dipikirkan semua dengan begitu.Pasti akan ada yang berpikir “Cinta tidak datang dari hati”.Tentu itu pemikiran yang salah.Cinta itu datang dari hati.Bila tidak dari hati mana mungkin ada orang yang rela mati karena cinta.Iya kan?
Tetapi.Mungkin dalam sebuah awal proses cinta,bisa dibilang tidak dari hati.Tapi dari pandangan dan perasaan.Tentu.Kenapa?Beginii…
            Dalam sebuah awal proses cinta,tentu ada sebuah alasan mengapa kita mau menjalin hubungan cinta kan? Nah,dengan demikian awal proses cinta,bisa dibilang tidak datang dari hati kan? Karena itu tadi,masih membutuhkan sebuah alasan untuk menerimanya.Lalu darimana datangnya? Nah,seperti gue bilang tadi,dari pandangan dan perasaan.Seperti penjabaran awal yang sudah gue jelaskan pertama tadi.Cinta bisa datang dari sebuah alasan,karena dia punya harta? Karena dia baik? Karena dia perhatian? Dan atau semacamnya.Sudah jelas kan?
             
Satu pembahasan lagi dari gue.Sebuah contoh, ketika seorang wanita yang terpaksa menikah dengan seorang lelaki,dengan alasan suruhan orang tua.Dan wanita tersebut bersedia dan mau mencintai lelaki tersebut.Nah,dengan contoh seperti ini,pasti akan ada yang berpikir bahwa wanita tersebut mau “menerima apa adanya” lelaki tersebut.Jadi,cinta wanita itu bisa di bilang “Cinta menerima apa adanya”.Tunggu dulu.Tentu tidak.Ya tidak,karena dengan seperti itu,tidak mungkin bisa begitu saja menerima apa adanya,pasti ada sebuah proses dalam hubungan itu.Mungkin bisa dibilang,”Tidak ada cinta menerima apa adanya”tapi”Cinta mencoba menerima apa adanya”.Atau bisa dibilang “butuh proses untuk cinta”.Mengerti?Pikirkanlah..
            Dari semua penjabaran yang sudah gue jelaskan tadi,bila dipikirkan dengan seksama,ada benarnya juga kan.Dan bisa disebut “Cinta Tidak Sepenuhnya Buta”.Tapi semua itu kembali bagaimana cara orang dengan cara berpikirnya masing-masing juga kan.Karena disini,gue cuma memberikan pendapat.Bila ada yang tidak setuju? Ya maaf.. (Salam tedung-tedung)

5 komentar:

hamnah mengatakan...

Setuju deh sama kmu

Unknown mengatakan...

Cieee kamu ...

Unknown mengatakan...

hai qaqa ;;) lam knal yahh

hawadys mengatakan...

wah.. kesimpulannya begini ya: 'cinta itu bukan suatu yang terjadi begitu saja, tapi cinta itu merupakan usaha baik yang perlu dilakukan."

intinya lagi: tergantung anggapan, cinta itu tindakan atau objek. Roti atau makan untuk memenuhi rasa lapar.

jika cinta itu roti, maka akan bisa habis. tapi jika cinta itu makan (kegiatan/usaha/kata kerja) maka selalu ada cara untuk memenuhi rasa lapar dengan mencari asupan lain. gitu kayaknya.

Unknown mengatakan...

Iya mungkin kak.
Memang banyak kesimpulan yang dapat diambil dari 'Cinta' kayaknya.

Posting Komentar

 
;