Sabtu, 17 Mei 2014 1 komentar

Suara Hati Dalam Renungan Perjalanan Hidup.



            “Hidup ini,kenapa begitu cepat berubah?”.Itulah sekelebat tanya yang keluar dalam sebuah renungan gue,yang tidak sengaja terpikirkan dalam sebuah perjalanan di malam hari mengendarai motor,dalam kondisi bingung menikmati masa pengangguran setelah kelulusan sekolah.
Namun,setelah dipikirkan kembali,mungkin ada benarnya juga dengan kalimat itu.” Hidup ini,kenapa begitu cepat berubah?”.Iya,hidup bila dipikirkan begitu banyak berubah dari tahun ke tahun,bulan ke bulan,minggu ke minggu,hari ke hari,dan seterusnya.Semua yang dulu begini berubah menjadi begitu,seakan tak sama lagi dan harus memulainya kembali.
            Hidup seakan begitu cepat maju dan berubah.Semua kebiasaan-kebiasaan yang biasa dilakukan tiba-tiba tak dapat terasakan kembali.Hingar bingar keseruan sekolah yang dulu setiap hari selalu dilalui,kini seakan tak terasa lagi dan berubah menjadi kebingungan dan kebosanan dalam suasana kesendirian.Rumah yang dulu terasa bosan untuk ditempati,kini menjadi enggan untuk beralih.Dan.Seorang wanita yang dulu begitu dicintai dan selalu menjadi tempat kembali,kini menjadi sosok yang tak ingin ditemui bahkan untuk dipikirkan kembali.Dan begitu sebagainnya.
Jumat, 09 Mei 2014 5 komentar

Cinta Tidak Sepenuhnya Buta.


   Cinta itu buta,atau bisa dibilang cinta dapat menerima dengan apa adanya bukan dari ada apanya.Hmm..?Begitulah banyak perkataan dari orang-orang tentang cinta.Tapi menurut gue,semua itu cuma “omong kosong”.Iya,omong kosong!Kenapa?Mari pikirkan bersama..
  Pertama,bisa diambil contoh dari: Dimana ketika seorang wanita cantik berpacaran dengan seorang pria,ya bisa dibilang berwajah komodo(kasarnya:jelek),misalnya.Pasti,dengan keadaan seperti itu,banyak orang yang akan berpikir bahwa “cinta itu memang buta”,karena si wanita cantik tersebut mau menerima keadaan pria tersebut dengan apa adanya.Apa iya? Menurut gue,tidak! Kenapa? Iya,mungkin saja si wanita memang bisa menerima keadaan si pria,tapi pasti si wanita juga akan menilai kelebihan yang juga ada dari pria tersebut.Misalnya,dari hartanya? Dari kebaikannya? Atau bisa,hanya sebagai permainannya? Mungkin? Semua mungkin bisa saja terjadi.Iya,pasti saja kan si wanita tidak akan langsung mau menerima si pria dengan begitu saja.Pasti si wanita akan mempertimbangkannya,sehingga dia mau menerima pria itu.Iya,mungkin dengan pilihan-pilihan seperti tadi,mungkin pria itu punya harta yang banyak sehingga wanita itu mau,dan tidak mempermasalahkan kekurangannya tadi.Atau  bisa juga,si pria itu memang baik dan perhatian,sehingga wanita itu merasa nyaman dengan pria itu dan mau menerimanya,dan tidak mempermasalahkan kekurangannya tadi.Atau,versi sadisnya,si pria diterima hanya karena untuk permainan wanita itu saja.Nah,dengan demikian apa semua itu bisa disebut dengan “Cinta itu buta”?.Atau mungkin dengan seperti itu bisa dibilang cinta bisa menerima dengan apa adanya,bila ada yang lain menutupinya.Dengan seperti itu mungkin bisa disebut “Cinta mungkin saja bisa buta,tapi setidaknya cinta masih bisa meraba”.Bisa dibilang demikian..
 
;